Wake up!
The 90's is over 10 years ago =D. Setelah menyenarai
50 lagu Internasional keluaran dekade 1990-1999 yang gw sukai bulan lalu, tampaknya kurang bijak bila gw menunda-nunda untuk menggelontorkan versi lagu-lagu Indonesianya.
Well, inilah saatnya. Di era 90-an seinget gw, musik Indonesia memang sedang dalam masa "bertarung" dengan musik-musik impor yang lebih banyak mendominasi
airwave radio dan televisi. Buktinya, tangga lagu musik international di setiap radio ada 40 per minggu, sedangkan khusus Indonesia cuman 10 =P. Namun bukan berarti musik kita kalah, malah
in the end, karya-karya musisi lokal di tahun dekade 90-an jadi lebih lama bersemayam di ingatan pendengarnya. Bukan semata-mata disebabkan wadah dan persaingannya yang lebih sempit, tetapi memang mau tak mau dikaryakan sedemikian rupa agar tidak kalah berdampak dengan musik-musik luar negeri.
And it worked.
Itulah sebabnya, dalam kasus lagu-lagu Indonesia, kalau ada yang menyatakan era 90-an itu lebih baik daripada sekarang, itu bukan karena yang menyatakan itu udah tua *siapaberaniberanibilanggwtua* *kepalkeduatangan*, but because it's true. Secara kualitas teknis rekaman mungkin tidak sebagus tahun 2000-an, namun di tengah pelbagai keterbatasan di era ini musisi-musisi kita masih perhatian sama melodi dan lirik yang nggak mentok di kata-kata yang itu-itu aja, bukan sekadar ikutan tren. Inilah masa ketika perusahaan rekaman menawarkan lebih banyak variasi musik yang sukses menarik minat masyarakat luas...o well, kalo ini sih emang karena saat itu belum ada teknologi bernama mp3 bajakan.
Berikut ini gw telah mengumpulkan 50 lagu Indonesia tahun 1990-an yang paling oke, paling berkesan, paling diingat, dan masih gw suka hingga sekarang, dan yang penting define a period. Sekadar mengingat, era 90-an adalah masa gw bertumbuh dari TK sampe SMP, artinya gw rada steril dari yang namanya gengsi, yang gw rasa enak ya enak aja, nggak memandang genre musik atau "kelas" =P, although you still would not find "Duh Emen" in here =|. So, tanpa berlama-lama, masih dengan prasyarat satu lagu per satu nama artis (not necessarily "per one same person" =P) dan bukan cover (sori, Yuni Shara), mari kita mulai merayakan era kegemilangan blantika musik Indonesia dengan urutan 25 terbawah lagu Indonesia 1990-an versi gw.
50. "Cintaku Padamu" - Ita Purnamasari (1992)Gw bilang gw nggak memandang gengsi, maka gw harus memasukkan lagu ikonik nan powerful di Ita Purnamasari ini, terlepas bahwa ini keluaran Blackboard =P.
49. "Terserah" – Krisdayanti (1995)Menang kompetisi nyanyi populer bukan jaminan sukses. Tapi menang kompetisi lalu menelurkan karya bagus adalah jaminan sukses. Lagu rekaman pertama Krisdayanti ini hanyalah langkah pertama menuju superstardom-nya. Dan saat itu Raul Lemos masih satu kewarganegaraan sama doi.
48. "Santai" – Sania (1998)Emang lagi zamannya R&B/Hiphop di sekitar 1997-1999. Lagu Sania ini juga muncul kayak coba ikut-ikutan saja tapi lagunya ya emang sama sekali nggak jelek kok. Salah satu dari sedikit lagu R&B/Hiphop (kental) Indonesia yang actually works.
47. "Bagaikan Langit" – Potret (1998)Liriknya agak-agak nggak
make sense (apalagi versi lirik karaoke yang ngawur di
preview di bawah ini, lebih nggak
make sense lagi =D), cuman musiknya asik banget.
46. "Borju" – Neo (1999) Kehebatan artis rap kita dulu adalah betapa pandainya mereka memperkenalkan jargon yang kemudian populer. Meski mengeluarkan beberapa lagu yang sama seru dan lucunya, grup rap Neo ini akan selalu dikenal karena berani bilang muka kita jauh.
45. "Takkan Habis Cintaku" – Lingua (1998)Protes sama boyband/girlband yang asal jadi akhir-akhir ini? Itu mah cerita lama. Lihat saja trio Lingua yang kenyataannya hanya satu orang (yang gak gw tau namanya) yang benar-benar bisa nyanyi. Namun lagu cakep dan aransemen yang cerdas menyelamatkan citra 2-boys-1-girl-band ini, sehingga jauh dari kesan konyol atau terpaksa. Yang satu ini adalah rilisan terbaik mereka, enak, kalem, pokoknya pinter banget deh siapa pun produsernya.
44. "Aku Suka Kamu" – Trio Libels (1990)Lagu yang ada di Laser Disc karaoke pertama keluarga kami, dan salah satu lagu yang paling sering gw nyanyiin karena paling gampang. I was in first grade.
43. "Kujelang Hari" – Denada (1994)Lagu dari (arguably) rapper solo perempuan pertama di Indonesia ini begitu menggugah semangat dan diaransemen dengan full. Ada bintang tamu background vocal dari sang ibu, Emilia Contessa juga.
42. "Bermimpi" – Base Jam (1996)Band ini penuh nilai-nilai yang cukup menjual bagi banyak kawula muda (ciailah). Personelnya masih muda-muda, ada yang vokalis suaranya tinggi banget kayak anak kecil (Adon), dan lagu-lagunya sederhana sebagaimana penampilan mereka, anak tetangga banget lah (maksudnya guys next door). Dan gimmick itu masih terngiang dalam benak gw setiap dengar kata "Base Jam", terlebih lagu pertama mereka ini.
41. "Seharusnya" – Ada Band (1997)Ini salah satu revisit karena baru gw nemu lagu ini saat mempersiapkan senarai ini. Sempat direkam ulang dengan versi lebih elektronik, tapi ternyata yang asli ini lebih maknyuss.
40. "Katakan Saja" – Harvey Malaihollo (1996)Oom Harvey is a great singer he can nail any song. Tak terkecuali lagu yang karya Yovie Widianto ini yang asik, ringan, modern, namun masih menyelipkan Harvey's vocal greatness.
39. "Putri" – Jamrud (1997)Cadasnya asik, dan liriknya semprul abis XD.
38. "Untukmu" – Tito Soemarsono (1990)Tito Soemarsono sukes sebagai pencipta lagu pop hits pada era 1980-an hingga pertengahan 1990-an, baik untuk artis lain maupun dirinya sendiri. Karakter lagu dan liriknya yang membumi dan "kena" adalah letak keindahan lagu-lagunya, tak terkecuali di lagu ini. Ngomong-ngomong, "Untukmu" ini satu Laser Disc karaoke sama "Aku Suka Kamu" Trio Libels tadi =D.
37. "Takkan Hilang" – Shakila (1999)Well, the title kinda the opposite of what happened to her =D. Sebuah lagu pop urban yang syahdu dengan vokal Shakila yang merdu luar biasa, jadi semacam signature song, membuat gw dan gw yakin banyak orang lain juga mengharapkan lebih banyak lagi karya Shakila. Tetapi Shakila memilih untuk menikah lalu tinggal di luar negeri. Well, setidaknya lagu ini 'takkan hilang' dari ingatan =).
36. "Bintang" – Air (1998)Singkat, padat, sederhana dan straight to the point. Sebuah versi lain dari lagu "Bintang Kecil" yang pantas dinikmati pendengar berbagai usia, bermelodi catchy dan lebih menyenangkan dengan balutan hentakan dan distorsi ala musik rock alternative. Love it. Ow, bagi yang belum tau ini proyek sampingan dari gitarisnya PAS Band.
35. "Mobil Balap" – Naif (1998)The 90's are now old, but Naif went way older. Muncul begitu kinclong dengan gaya 1970-annya, lagu dengan lirik dan aransemen light and fun ini pelan-pelan tapi pasti terpenetrasi pada setiap pendengarnya dan sulit untuk dilupakan. No, you just can't forget it.
34. "Tididit" – Sweet Martabak (1997)Satu lagi kehebatan artis rap kita dulu, adalah kepandaian memakai hal-hal kekinian, sekecil apa pun itu, dalam karyanya. Tidak berusaha keras terlihat kebarat-barat-an bahkan kata bahasa Inggris pun nyaris tiada (nggak boleh kali ya sama labelnya, hehe), namun yang penting "berbicara" pada pendengarnya. Lagu ini mungkin salah satu lagu paling kreatif tapi asik se-Indonesia, dan benar-benar mengingatkan kita pada sebuah masa. *Dan anak-anak belasan tahun pasti bingung apa itu pager =D*.
33. "Pesawatku" – Memes (1997)Suara Memes tuh berkarakter. Nggak bagus, tapi berkarakter. Ada beberapa lagu hit yang dihasilkan oleh istri konduktor Twilight Orchestra Addie MS merangkap ibu dari Kevin Aprilio of Vierra ini, gw menyukai "Terlanjur Sayang" dan "Janji Hati", namun akhirnya memutuskan memasukkan lagu "Pesawatku" karya Nugie ini karena liriknya nggak cinta-cintaan. Iya, waktu itu belum zamannya 'kamseupay'.
32. "Hanya Dirimu" – Bayou (1995)Lagu ini baru gw inget-inget beberapa tahun lalu. Waktu pertama keluar sih rasanya nggak suka tapi nyatanya masih keingat hingga sekarang. Keren lagunya.
31. "Khayalanku" – Halmahera (1996)Sebelum ada MALIQ &D'Essentials, ada yang namanya Halmahera. Secara mainstream lagu mereka yang terkenal ya "Khayalanku" doang, tapi itu cukup untuk menempatkan lagu mereka sebagai salah satu yang paling oke di dekade 1990-an, ketika sedang sangat jarang ada artis bernuansa jazz dalam ranah mainstream.
30. "Selalu Untuk Selamanya" – Fatur (1997)A very succesful solo act from one of Java Jive's vocalist. Tentu saja gw harus memasukkan lagu yang susah ngebedain "cinta" dengan "cinca" ini, secara gw pernah menang lomba nyanyi antar anak SMP nyanyiin ini geto loh =p.
29. "Satu Kata" – Adegan (1992)To clarify, lagu ini bukan dinyanyikan Hari Moekti, melainkan oleh band Adegan (ada Indra Lesmana sama Gilang Ramadhan)...yang vokalisnya Hari Moekti *troll*. Dulu sering banget denger di radio, sebuah lagu yang powerful secara vokal (apalagi emang Hari Moekti suaranya gile), berharap lagu ini yang lebih sering dinyanyikan di acara lomba nyanyi di televisi, instead of more ST12's and Peterpan's.
28. "Antara Kita" – Rida Sita Dewi (1995)Ketimbang trio vokal cewek yang satunya (inisial A, B dan 3), Rida Sita Dewi memang kelihatan lebih nyantai. Bukan hal yang jelek, karena itu membuat mereka punya karakter yang berbeda, bukan sekadar ikut-ikutan. Lagu perdana mereka ini menunjukkan karakter yang lebih membumi itu dengan sangat baik, menempatkan harmoni sejuk vokal mereka dengan cara yang tepat.
27. "Aku Cinta Kau dan Dia" – Ahmad Band (1998)Lagu keren. Yes people, back when Dhani Ahmad was still projecting his talent in more proper ways.
26. "Terpesona" – Funk Section (1997)Berterimakasihlah kepada band Funk Section (yang ada Mus Mujiono-nya), serta lagu "Terpesona" ini, Indonesia kemudian mengenal seorang vokalis berbakat luar biasa bernama Glenn Fredly. Sukses juga direkam ulang oleh Glenn bareng Audy dengan nuansa lebih pop, but yet again yang aseli memang lebih sedap. A great song by a very good jazzy-funk band, tapi sayang bandnya emang kurang laku secara komersial.
Bersambung ke
Part 2