Skyfall(2012 - MGM/Columbia)Directed by Sam MendesWritten by Neal Purvis, Robert Wade, John LoganBased on characters created by Ian FlemingProduced by Michael G. Wilson, Barbara BroccoliCast: Daniel Craig, Judi Dench, Javier Bardem, Naomie Harris, Ralph Fiennes, Ben Whishaw, Ola Rapace, Bérénice Lim Marlohe, Albert Finney, Rory KinnearSiapa tak kenal James Bond? =p *mentok* *gak punya kata-kata pembuka yang lebih kreatif*. Tokoh mata-mata MI6 Inggris Raya rekaan yang perlente dengan petualangan spektakuler nan eksotis ini sudah menghiasi layar bioskop dunia dengan 22 filmnya selama 50 tahun, nyaris tak ada generasi yang hidup saat ini luput dari kehadiran agen ber-kode 007 ini. Sejak film Dr. No (1962) yang dibintangi Sean Connery hingga Die Another Day (2002) yang dibintangi Pierce Brosnan, pecinta film relatif sudah kenal akan pola dan ciri khas Bond, mulai dari judul-judul film yang dramatis, peralatan dan persenjataan supercanggih, pesen minum martini yang dikocok-jangan-diaduk, gadis-gadis penghangat kasur tanpa komitmen yang punya nama aneh-aneh nan "menjurus", penjahat yang berwujud komikal dengan antek-antek dan markas yang tak kalah nyentrik, dan tentu saja Bond, James Bond selalu save the world dengan selamat tanpa kekurangan sesuatu apa pun. Well, mungkin gw masih kurang pengetahuannya tentang James Bond, cuman nonton utuh The World Is Not Enough dan Die Another Day sebelum masuk ke versinya Daniel Craig. Dibilang menggemari juga enggak, biasa aja, but you know, James Bond adalah materi wajib dari rangkuman pengetahuan sinema lengkap *apa lagi tuh?*, jadi wajar dong kalau tau tentang Bond walau cuma dikit-dikit.
Dalam Skyfall, James Bond (Daniel Craig) menghilang selepas gagal mengamankan hard disk yang berisi data identitas agen-agen MI6 yang tersebar di seluruh dunia dari agen bayaran, Patrice (Ola Rapace), akibat tertembak unclear-shot dari sesama MI6, Eve (Naomie Harris). Setelah peristiwa itu, tak cukup dengan dugaan Bond tewas, si boss M (Judi Dench) harus menghadapi kenyataan ia akan diberhentikan...plus sistem komputer MI6 di-hack dan markasnya diledakkan pihak tak dikenal. Tak lama kemudian, tersebar secara berkala nama-nama agen yang berasal dari data hard disk yang dicuri tadi, mengakibatkan banyak dari agen-agen tersebut terbongkar identitasnya dan hilang nyawa di tempat tugasnya. M tau jelas ini perbuatan oknum yang pernah jadi agen MI6. Beruntung, Bond yang masih hidup (yaiyalah) bersedia kembali serta bertekad membantu M mengungkap dan membasmi dalang di balik semua ini walau kondisinya tidaklah prima. Bond pun sampai pada si pirang "ganggu", Silva (Javier Bardem) yang dapat membuat kekacauan global lewat dunia maya, namun lebih memilih menuntaskan dendam pribadi pada M yang dianggap mengkhianatinya. Tentu kita tau Bond pasti bisa mengalahkannya, "bagaimana"-nya itu yang dicari 'kan?
Okay, perlu diingat bahwa para pemilik waralaba Bond memutuskan untuk menyegarkan kembali tokoh Bond lewat Casino Royale di tahun 2006 yang menceritakan misi perdana Bond sebagai agen elite berkode 007, semacam reboot, yang tidak (atau belum) menampilkan pola khas film Bond biasanya. "Pemetaan" ulang tokoh Bond pun berlanjut ke Quantum of Solace, dan, sepertinya, pamungkasnya ada di film ke-23, Skyfall ini. Kisah Skyfall sendiri tidak menyambung Casino Royale dan Quantum of Solace kemarin, namun dengan segala unsur di dalamnya, kelihatan sekali Skyfall jadi semacam bagian penutup dari rangkaian "how Bond became Bond" sekaligus persiapan agar petualangan Bond selanjutnya bisa se-flamboyan dulu. Hal ini semakin nyata dengan munculnya tokoh Q (Ben Whishaw) yang menjadi penyedia gadgets Bond, untuk pertama kalinya di film Bond versi Daniel Craig. Pun misi kali ini membawanya ke lokasi-lokasi yang lebih wah dan lebih stylized seperti Shanghai dan kasino apung di (ceritanya) Macau, dan "villain's lair" yang terisolasi. Karakterisasi Bond juga terlihat jelas semakin santai dan humoris...dan semakin gampang terpikat/memikat wanita, mendekati watak Bond klasik. Beruntunglah Daniel Craig dipercaya untuk memerankan berbagai fase perubahan sifat Bond dalam tiga film belakangan ini (dari masih mentah di Casino Royale, lalu penuh dendam amarah di Quantum of Solace), sehingga terlepas dari tampang yang tak serupawan 5 aktor Bond seniornya (but surely paling keker), Bond di tangannya menjadi lebih deep.
Ekspektasi terhadap Skyfall sebenarnya cukup tinggi mengingat film ini melibatkan banyak orang-orang sinema kelas Oscar. Utamanya adalah sutradara spesialis film depresif, Sam Mendes (American Beauty, Road To Perdition,
Revolutionary Road,
you know, film-film yang tokoh utamanya pasti ada yang mati di akhir =p) yang membawa para teknisi ahli langganannya seperti sinematografer andalan Roger Deakins (beberapa kali gw melihat gambar-gambar keren dan berseru "oh, Deakins!"...dalem hati sih) dan komposer Thomas Newman. Alhasil secara teknis audio visual Skyfall terbilang memanjakan mata dan telinga walaupun belum seindah film-film Mendes sebelumnya, untungnya gak terlalu depresif. Namun, mas Mendes masih tertatih di
pacing yang cenderung agak lambat untuk sebuah film aski-petualangan komersil berskala besar. Bosenin sih enggak, cuma berasa aja 140-an menit durasinya. Tapi lagi, Mendes terbilang berhasil menggabungkan unsur-unsur dari Bond klasik tadi—bahkan bisa dibilang
tribute yang pastinya akan membuat penggemar Bond bersukacita—dengan keahliannya mengeluarkan performa akting terbaik dari aktornya. Jika mencari ciri khas Mendes dalam Skyfall, akting adalah kata kuncinya. Selain Craig, lihat saja permainan prima Dench, Whishaw, Ralph Fiennes dan terutama Javier Bardem yang sukses tampil mengesankan bagaikan Anton Chigurh (perannya di No Country For Old Men) versi cerewet dan
ngondek ekspresif. Bérénice Lim Marlohe pun meski sebentar mampu menujukkan bahwa ia bukan cuma tampang dan bodi doang, adegan di kasinonya bagus dia.
Skyfall bolehlah menjadi pengantar lembaran baru petualangan Bond di masa mendatang, yang secara kokoh dan utuh (bersama Casino Royale dan Quantum of Solace) membentuk watak seorang James Bond, pun membuat watak Bond klasik yang selama ini dikenal punya latar belakang dan penjelasan, bukan udah jadi gitu saja. Karena itu Skyfall jelas punya peranan besar dalam waralaba legendaris ini. Hanya saja, filmnya sendiri tidak serta merta membaptiskan gw jadi penggemar Bond setelah sekian lama. Film Bond yang gw suka masih tetap hanya Casino Royale karena alasan naratif (bukan karena realistis atau apa, film Bond mah gak akan ada yang realistis kali). Skyfall punya narasi yang menarik yang dieksekusi kurang lincah, namun setidaknya Sam Mendes dkk nggak salah menginterpretasikan "film laga" sebagai "pecahan kaca di mana-mana sepanjang film" macam *uhuk* Quantum of Solace. Dan setidaknya Skyfall memberi ruang yang cukup untuk perkembangan karakter Bond dan sekitarnya, khususnya M yang porsinya semakin besar di sini. Kurang terasa seru banget tetapi masih menyimpan nilai-nilai hiburan yang cukup mengasyikkan, ada perpaduan klasik dan modern, sebagaimana halnya nuansa lagu tema "Skyfall" yang dibawakan Adele di opening title. Dapet salam dari komodo.
My score:
7/10