Snowden(2016 - Open Road Films/Endgame Entertainment)
Directed by Oliver StoneScreenplay by Kieran Fitzgerald, Oliver StoneBased upon the book "The Time of the Octopus" by Anatoly KucherenaBased on the book by Luke HardingProduced by Moritz Borman, Fernando Sulichin, Philip Schulz-Deyle, Eric KopeloffCast: Joseph Gordon-Levitt, Shailene Woodley, Nicolas Cage, Melissa Leo, Zachary Quinto, Ray Wilkinson, Rhys Ifans, Timothy Olyphant, Ben Schnetzer, Joely Richardson, Scott Eastwood, Logan Marshall-Green, Lakeith Lee Stanfield, Ben Chaplin
Waktu rame berita tentang pembocor rahasia intelijen Amerika, Edward Snowden sekitar tahun 2013 lalu, emang kedengeran seperti materi film banget ya. Setelah tersiar wawancara Snowden di Hong Kong yang ungkap bahwa intelijen AS punya akses ke semua kamera dan gadget di seluruh dunia untuk memata-matai, dia langsung jadi buronan. Dari Hong Kong dia tadinya mau ke negara Amerika Selatan tapi pas transit di Rusia dia stuck di bandara karena paspornya sudah dicabut masa berlakunya. Dan, well, ternyata pihak Rusia mau menampung Snowden sampai sekarang—dan berhubung Rusia juga nggak punya perjanjian ekstradisi dengan AS karena you know-lah hubungan kedua negara itu. Tak perlu waktu lama untuk menjadikan ini sebuah film fiksi layar lebar, dan sineas kawakan Oliver Stone-lah yang mendapat giliran pertama lewat Snowden.
Here's the thing, kalau kita dengar isi informasi yang disampaikan Snowden, sebenarnya agak nggak ngagetin ya. Gambaran bahwa intelijen AS yang oh so cenggih selalu punya alat untuk memata-matai targetnya sudah sering banget kita dapat dari film-film spionase. Tetapi, jadi mengejutkan bahwa itu ternyata benar-benar dilakukan di dunia nyata ini. Dan, yang di point-out oleh Snowden di sini adalah ketiadaan batasan dalam akses itu, ke siapa dan untuk apanya bisa tidak terawasi, termasuk ke warga negara AS sendiri, yang artinya melanggar prinsip dasar AS tentang kebebasan individu. Belum tentu yang diawasi itu benar-benar teroris, bisa saja hanya karena dia adalah salah satu teman dari salah satu teman dari salah satu tetangga dari salah satu saudara dari salah satu orang yang dicurigai tersangkut terorisme. Makanya, salah satu imbauan Snowden yang jadi viral adalah tutup kamera laptop kalau nggak perlu Bahkan pelawak-pelawak internet kemudian lebay dengan bilang orang kesepian ngomong aja sendiri di depan komputer atau gadget karena pasti didengerin intelijen AS =D.
Dengan pengetahuan gw yang sebatas itu tetang Snowden, gw cukup menghargai bahwa film Snowden bisa memberikan insight lebih dalam dari semua itu, baik tentang kasusnya maupun tentang Snowden itu sendiri. Tentu ada dramatisasi, tapi untungnya tidak mendistraksi informasi yang ingin disampaikan. Ed Snowden (Joseph Gordon-Levitt) adalah geek yang konservatif dan patriotis ingin membela negara dengan masuk militer, tapi ia kemudian dikeluarkan karena cedera yang cukup parah. However, kepandaiannya yang luar biasa membawanya jadi staf di badan intelijen CIA sampai kerja kontrak dengan NSA. Dari depan komputer sampai turun ke lapangan ia coba, tetapi ada satu hal yang sangat mengganggu nuraninya, yaitu pemerintah AS bisa menggunakan semua alat elektronik yang ada di dunia untuk kepentingan intelijen, tanpa harus menunggu prosedur yang sudah ditetapkan. Profesi sebagai staf intelijen juga memengaruhi kehidupannya dengan sang pacar, Lindsay (Shailene Woodley), dan Snowden pun jadi paranoid sendiri setiap lihat kamera. Hingga suatu saat, Snowden memutuskan untuk membocorkan rahasia intelijen AS itu kepada seorang dokumentarian Laura Poitras (Melissa Leo) dan dua jurnalis Glenn Greenwald (Zachary Quinto) dan Ewen MacAskill (Tom Wilkinson).
Gw sendiri sebenarnya kurang khatam sama film-film Oliver Stone, bahkan mungkin belum pernah ada yang gw tonton utuh. Tetapi, yang gw denger Stone memang gemar menjadikan filmnya sebagai ekspresi politiknya untuk mengritik negaranya sendiri, AS—fyi berhubung sosok Snowden masih berstatus buronan pemerintah AS, film Snowden ini rupanya dibiayai oleh perusahaan film Jerman, haha. Dan gw juga merasakan itu di Snowden, dan kerasa banget bahwa Stone termasuk pro-Snowden. Nggak dipungkiri juga bahwa secara legal si Snowden itu melanggar peraturan, tapi kayaknya sih Stone nggak mau menganggap Snowden itu pengkhianat negaranya, malah bahwa pemerintah AS-lah yang duluan melanggar undang-undang dan mengkhianati rakyatnya sendiri. Bahkan ada bagian yang cukup gamblang ketika disebutkan pergantian presiden ke Barack Obama nggak mengubah apa-apa. Stone semacam ingin membongkar bahwa yang (katanya) dilakukan negaranya untuk melindungi rakyat belum tentu dilakukan dengan cara yang selalu benar, dan mempertanyakan kembali apakah AS si adidaya itu benar-benar negara terhebat di dunia, dan hebat dalam arti yang bagaimana.
Politics aside, film Snowden buat gw berhasil memperkenalkan sosok Edward Snowden dengan cukup komprehensif. Dari motivasinya dalam mengambil keputusan-keputusannya, sampai ke sifat-sifat dan pergumulan pribadinya bisa dimengerti sepanjang film ini. Tapi gw rasa ini juga ada kaitannya dengan performa akting Joseph Gordon-Levitt bersama para cast pendukung yang wajah-wajahnya familier itu—sampe-sampe gw pikir Snowden itu produksi Starvision Plus yang kebiasaan film-filmnya sampai ke pemeran tukang pos lewat aja selalu orang-orang tekenal =P. Awalnya emang agak aneh melihat Gordon-Levitt ngomong pakai suara rendah yang dibuat mirip sama Snowden asli, tetapi doi sukses membaurkan gestur dan emosinya sehingga gw nggak merasa terganggu, yakin aja bahwa dia adalah Snowden.
Namun, as a whole movie, dengan tema yang seru dan penuturannya juga cukup menarik, film ini sebenarnya tidak sebegitunya enjoyable buat gw. Durasi lama (2 jam lebih 10 menitan) itu kerasa banget, dan memang mungkin karena banyak aspek yang ingin disampaikan atau, well, dikomentari oleh Stone, filmnya jadi agak melelahkan di beberapa titik. Adegan penutup sebelum credit-nya, misalnya, panjang amat dah ngemengnya =D. Ya untunglah gw tetap bisa nangkep maksud film ini serta informasi-informasi yang terkandung di dalamnya, dan penampilan cast-nya tetap bisa membuat film ini lebih hidup. Plus, walaupun sinematografer-nya si Anthony Dod Mantle, film ini nggak kelihatan kayak meniru gaya sienas Danny Boyle, tidak seperti seperti yang terjadi pada film-filmnya Ron Howard belakangan ini =P. Then again, gw tetap mengapresiasi bahwa film Snowden bisa menyampaikan maksud-maksudnya dengan baik, sampai ke gambaran bahwa nggak semua mata-mata CIA itu tampilan dan skill-nya kayak Jason Bourne. Filmnya sudah menang di penggambaran kisahnya yang realistis, dan tetap memunculkan emosi dan drama yang diperlukan.
My score: 7/10
ADS HERE !!!