Balik lagi ke rutinitas nonton yang agak normal, bulan Juni kemarin film-film yang gw tonton beraneka ragam, tapi saat direkap hasilnya lumayan mengejutkan, hehe. Mari...
1. Hereditary
(2018 - A24)
Dir. Ari Aster
Cast: Toni Collette, Gabriel Byrne, Alex Wolff, Milly Shapiro, Ann Dowd, Mallory Bechtel
Buat gw yang nggak demen horor, syarat film horor yang bagus itu cukup berat. Pertama harus punya cerita oke, kedua harus beneran serem. Hereditary termasuk yang memenuhi kedua syarat itu, sekalipun dengan metode yang sedikit beda. Kisah tentang keluarga yang menyimpan misteri selepas wafatnya si nenek, baik itu misteri hubungan antarmereka yang kompleks maupun misteri kutukan supranatural yang memperparah itu semua. Menurut gw ini adalah horor ilmu hitam yang melebur dengan thriller psikologis, tampil dengan penataan adegan yang bernilai artistik tersendiri dan performa akting yang hebat. Cuma ya bagian-bagian seremnya cenderung stres-bikin-pengen-ngomong-kasar sih ketimbang model kaget-jadi-bikin-ketawa-rame-rame.
My score: 7,5/10
2. Incredibles 2
(2018 - Disney/Pixar)
Dir. Brad Bird
Cast: Craig T. Nelson, Holly Hunter, Bob Odenkirk, Catherine Keener, Sarah Vowell, Huckleberry Milner, Eli Fucile, Samuel L. Jackson, Sophia Bush, Brad Bird, Isabella Rossellini
Melanjutkan petualangan seru keluarga Parr yang punya kekuatan super di tengah masyarakat yang melarang aktivitas superhero. Film kedua ini makin menekankan pada benturan kepentingan keluarga vs menjadi pahlawan bagi dunia. Tetap seru, lucu, lincah, enak dilihat, walau gw merasa ceritanya jadi agak penuh dan terlalu panjang, dan intrik penjahatnya juga predictable.
My score: 7/10
3. Jurassic World: Fallen Kingdom
(2018 - Universal)
Dir. J.A. Bayona
Cast: Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Rafe Spall, Justice Smith, Daniella Pineda, James Cromwell, Isabella Sermon, Geraldine Chaplin, Toby Jones, B.D. Wong, Jeff Goldblum
Sebagai yang termasuk suka sama
Jurassic World (2015), gw sebenarnya nggak
expect banyak dari sekuelnya ini. Dan,
well, ternyata hasilnya memang nggak segelegar yang sebelumnya, apalagi di paruh kedua ruang ceritanya dipersempit. Cuma, aksi dinosaurusnya tetap oke,
world building-nya semakin mantap, dan
hint mengenai arah cerita di sekuel selanjutnya cukup bikin penasaran. Oh, adegan favorit tentu saja yang (seolah) satu
take di dalam ruang sempit mirip
Children of Men (2006) versi bawah air =D.
My score: 7/10
4. Kulari ke Pantai
(2018 - Miles Film)
Dir. Riri Riza
Cast: Maisha Kanna, Lil'li Latisha, Marsha Timothy, Suku_Dani, Ibnu Jamil, Lukman Sardi, Karina Suwandi, M. Adhiyat, Varun Tanjdung, Dodit Mulyanto, Fadlan Rizal, Ligwina Hananto
Gw suka pada tone film ini yang agak realis, bisa bikin relate sama karakter-karakternya yang gampang ditemui di kenyataan sekarang. Ini bukan anak baik vs anak jahat, tapi konflik yang timbul karena beda kebiasaan dan beda lingkungan saat traveling bersama. Cuma mungkin saking realisnya—walau tetap ceria dan enak disaksikan, bawaan filmnya jadi terlalu santai dan…apa ya…kayak nggak terlalu penting banget untuk diikutin. Mungkin bakal lebih megang kalau durasinya agak di-trim dan konfliknya dipertajam?
My score: 7/10
5. Hostiles
(2017 - Entertainment Studios/Waypoint Entertainment/Bloom)
Dir. Scott Cooper
Cast: Christian Bale, Rosamund Pike, Wes Studi, Ben Foster, Rory Cochrane, Jesse Plemons, Stephen Lang, David Midthunder, Adam Beach, Q'orianka Kilcher, Xavier Horsechief, Tanaya Beatty, Timothée Chalamet, Peter Mullan, Ryan Bingham
Mungkin bukan film pertama yang ingin mengangkat bahwa kaum pendatang vs native di Amerika sana bukan sesederhana baik vs jahat seperti dalam film-film koboi kebanyakan. Ritmenya cenerung mendayu-dayu, namun memberi tonjolan emosi dari para aktornya yang keren-keren, serta lumayan bisa meng-highlight tentang makna 'hostile' di tengah indahnya wild west. Gambarnya cakep sangat.
My score: 7/10
6. Insya Allah Sah 2
(2018 - MD Pictures)
Dir. Anggy Umbara & Bounty Umbara
Cast: Pandji Pragiwaksono, Donny Alamsyah, Luna Maya, Nirina Zubir, Tata Ginting, Ray Sahetapy, Dewi Yull, Miller Khan, Meriam Bellina, Tarsan
'Mengejutkan' adalah kata yang tepat untuk menggambarkan. Ceritanya yang absurd bisa gw ikutin tanpa banyak komplain dari awal sampai akhir. Tujuannya jelas, lajunya asyik. Mungkin halangan terbesarnya adalah pada banyaknya lelucon yang miss. Walau nggak seheboh film-film Umbara bros. yang gw tahu, ternyata film ini tetap bisa memberikan hiburan yang cukup. Dan, bisa jadi ini film bernilai Islami paling accessible dan menyenangkan yang pernah rilis di Indonesia dalam waktu-waktu ini.
My score: 7/10