Dark Shadows(2012 - Warner Bros.)Directed by Tim BurtonStory by John August, Seth Grahame-SmithScreenplay by Seth Grahame-SmithBased on the television series created by Dan CurtisProduced by Christi Dembrowski, Johnny Depp, David Kennedy, Graham King, Richard D. ZanuckCast: Johnny Depp, Michelle Pfeiffer, Helena Bonham Carter, Eva Green, Bella Heathcote, Jackie Earle Haley, Jonny Lee Miller, Chloë Grace Moretz, Gulliver McGrathSebagai bukan penggemar Tim Burton, dan meski masih belum hilang "trauma" akan
Alice in Wonderland versi 2010, gw masih ada niatan juga untuk menonton Dark Shadows, sebuah komedi horor yang lagi-lagi menampilkan Johnny Depp dan Helena Bonham Carter dalam riasan aneh. Dari materi-materi promo dan premis kisahnya, kita bisa mengharapkan Dark Shadows akan menampilkan riasan, kostum dan tata artistik gelap-nyentrik-
gothic khas film-film Burton. Namun bukan itu yang paling menarik minat gw, melainkan deretan pemainnya yang terbilang menjanjikan. Selain ada si pegawai tetap Depp dan Carter, ada nama-nama yang gw selalu suka performanya seperti Michelle Pfeiffer, Chloë Moretz, Eva Green dan si
Rorschach, Jackie Earle Haley, ditambah lagi bintang serial "Eli Stone"/mantan lakinya Jolie, Jonny Lee Miller serta bintang tamu mbah Christopher Lee.
I should've seen it coming, tetapi memang hanya hal-hal di atas saja yang akhirnya bisa gw nikmati dari Dark Shadows ini, sisanya,
meh!
Diangkat dari serial televisi Amerika tahun 1960-1970-an, Dark Shadows berkisah tentang Barnabas Collins (Johnny Depp) yang pada masa hidupnya di abad ke-17 dikutuk oleh penyihir Angelique (Eva Green) menjadi vampir karena cinta tak terbalas. Dengan licik Angelique memprovokasi warga untuk menistakan Barnabas dan membuatnya dikubur hidup-hidup (ya vampir emang nggak bisa mati bukan?) di peti yang digembok. Waktu berjalan hingga sampai tahun 1972, Victoria "Vicky" Winters (Bella Heathcote)—bukan nama sebenarnya =p—memenuhi lowongan kerja untuk jadi pengasuh keluarga Collins yang kini menempati puri Collinwood, tempat tinggal Barnabas dulu. Dalam waktu bersamaan, Barnabas terbebas dari peti yang telah mengurungnya selama ratusan tahun, ia menghisap darah beberapa orang saking hausnya, dan secara refleks ia kembali Collinwood hingga bertemu dengan sanak famili Collins—tentu saja udah longkap belasan generasi darinya. Namun Barnabas hanya diizinkan membuka identitas sebagai vampir berusia ratusan tahun pada Elizabeth (Michelle Pfeiffer) yang mengelola rumah itu, sedangkan bagi penghuni yang lain—putri remaja Elizabeth, Carolyn (Chloë Grace Moretz), adik Elizabeth, Roger (Jonny Lee Miller) dan putranya, David (Gulliver McGrath), psikiater David, Dr. Julia Hoffman (Helena Bonham Carter), pengurus rumah tangga, Willie (Jackie Earle Haley) dan Bu Richardson (Ray Shirley), serta Vicky—ia diperkenalkan sebagai "sepupu jauh". Melihat keluarga Collins yang kini sedang bangkrut dalam usaha perikanan di kotanya, Barnabas pun bertekad mengembalikan kejayaan keluarganya itu (meski pake hipnotis dan sebagainya), namun masalah utamanya terletak pada perusahaan pesaing yang kini lebih dominan, karena dipimpin oleh Angel Bouchard, yang tak lain dan tak bukan adalah Angelique yang belum mati dan tetap muda tapi sudah berganti identitas. Permusuhan mereka pun berlanjut.
Dark Shadows ini diawali dengan baik, mulai dari penyampaian latar kisah Barnabas dan Angelique hingga perkenalan tokoh-tokoh "masa kini"-nya, sampai pada perkenalan perdana Barnabas di meja sarapan keluarga Collins, it's all fine. Tapi ketika cerita mulai memperkenalkan kembali Angelique, beuh, mulailah adegan demi adegannya kayak disambung pake isolasi-tape dengan agak kasar dan sekedar saja, dan ini berlangsung sampai akhir. Padahal kalau diperhatikan, potongan-potongan kisah itu menarik, mulai dari identitas Vicky, juga romansanya dengan Barnabas karena wajahnya sangat mirip dengan kekasih Barnabas dahulu, David kecil yang bisa melihat hantu, Dr. Hoffman yang penasaran dengan jati diri Barnabas, Roger yang kleptomania, atau love-hate relationship Barnabas-Angelique yang mulai menyentuh skala besar lewat persaingan dua usaha di kota kecil fiktif Collinsport itu. Tetapi nyatanya itu semua cuma sekedar ditampilkan saja, tanpa ada pendalaman yang dalam, kesinambungan yang nyambung, ataupun penjelasan yang menjelasakan. Sesengit apa persaingan usaha pengalengan ikan Collins vs Angel aja nggak ditekankan sama sekali. Apalagi pas klimkasnya, beuh....apaan sih cynnn...Namun untung saja gegar budaya Barnabas dengan kota kecil Amerika 1970-an masih disematkan dengan cukup oke.
Oh well, Dark Shadows setidaknya masih lebih baik daripada Alice in Wonderland, less confusing. Deretan cast yang gw nantikan itu pun tampil dengan baik meski sayangnya tidak "diperlakukan" dengan fair entah oleh naskah atau suntingan akhir filmnya, karakterisasinya tampak nggak rapi. Depp tampil sebagaimana diharapkan, tidak buruk atau menyebalkan, the makeup works. Pfeiffer, Moretz, Miller, Carter (yang riasannya kayak Red Queen yang belum kelar), McGrath, serta Earle Haley, aktor yang baru saja jadi favorit gw (dia aneh tapi likeable, keren) tampil baik sebagai penghuni puri Collinwood modern yang misterius dan selalu mengundang tanya...sayang sampe filmnya abis juga mereka masih mengundang tanya, ya bukan salah mereka sih. Pendatang baru asal Australia, Bella Heathcote juga cukup menarik perhatian, walau kasian dia suka ilang gitu di tengah-tengah cerita =P. Nah, gongnya, sebagai villain, Eva Green sekali lagi sukses mengumbar sex appeal yang luar biasa dalam raga molek miliknya tanpa kehilangan kewajibannya untuk berakting jadi wanita licik dan berniat jahat. Damn, she's steamy =). Sepertinya doi harus mematenkan lirikan matanya yang sesuatu banget itu. In short, sekali lagi, tampilan visual dan akting menjadi hal yang membuat Dark Shadows masih bisa dinikmati, oh musiknya juga lumayan. Tetapi, ya itu saja. Ceritanya kurang tertata enak sejak babak ke-2 (a.k.a. kemunculan konflik, jika memang ada =P), dibilang lucu ya hanya kadang-kadang. Cukup aja.
My score:
5,5/10