Trolls(2016 - DreamWorks Animation/20th Century Fox)
Directed by Mike MitchellScreenplay by Jonathan Aibel, Glenn BergerStory by Erica RivinojaBased on the Good Luck Trolls created by Thomas DamProduced by Gina ShayCast: Anna Kendrick, Justin Timberlake, Zooey Deschanel, Christopher Mintz-Plasse, Christine Baranski, Russell Brand, Jeffrey Tambor, John Cleese, James Corden, Kunal Nayyar, Quvenzhané Wallis, Gwen StefaniGw kurang paham bagaimana penantian terhadap film-film DreamWorks Animation sekarang bisa nggak se-exciting dulu. Mungkin karena kuantitasnya terlalu banyak dalam waktu berdekatan atau karena hal lain. DreamWorks Animation juga belakangan lebih banyak menelurkan film-film adaptasi materi lain ketimbang konten orisinal, selain kecenderungan lama mereka membuat sekuel dari segala film yang sukses. Tetapi, lepas dari itu, kemunculan Trolls mungkin yang paling mending hype-nya. Selain pengisi suaranya terkenal--sebagaimana kebiasaan DreamWorks, film ini juga udah melempar lagu soundtrack yang nge-hit sejak awal tahun, "Can't Stop the Feeling" dari Justin Timberlake. Oh, dan film ini adalah adaptasi dari seri boneka Trolls yang rambutnya warna-warni berdiri itu, tapi ya nggak ngaruh juga kali ya, di kita juga kurang terkenal.
Trolls adalah sebuah animasi musikal dengan jalan cerita bak dongeng klasik, tetapi diberi sentuhan modernitas, baik dari musiknya maupun cara berpikirnya. Dikisahkan di sebuah negeri ada makhluk mungil pecinta segala sesuatu yang menggembirakan yang disebut troll, serta makhluk yang lebih besar yang disebut bergen yang tidak tahu caranya bergembira. Para bergen pun memutuskan mereka harus memakan troll secara berkala supaya bisa gembira. Suatu waktu para troll berhasil kabur dari jajahan para bergen, sehingga mereka bisa hidup damai jauh dari ancaman bergen.
Dua dekade kemudian, Poppy (Anna Kendrick), putri dari raja Peppy (Jeffrey Tambor) hendak merayakan 20 tahun kebebasan kaum troll dengan pesta gede-gedean, meskipun troll pemarah dan pesimistis bernama Branch (Justin Timberlake) memperingatkan jangan sampai mereka menarik perhatian para bergen. Tetapi, mungkin karena sudah merasa terlalu nyaman dan aman, Poppy dan kawan-kawannya mengabaikan seruan Branch yang dianggap nggak asyik itu =D. Benar saja, pesta besar mereka mengundang para bergen untuk datang dan kembali menculik mereka. Poppy yang berhasil lolos merasa bertanggungjawab dan bertekad menyelamatkan kawanannya bersama Branch, sekalipun sifat mereka bertolak belakang.
Plot utamanya mungkin nggak istimewa sih, ya sebagian yang namanya film fantasi petualangan semua umur pasti polanya kayak begini. Namun, seperti gw singgung tadi, gw suka sama beberapa
angle yang ditampilkan film ini sehingga tetap terasa kekinian. Pertama adalah bahwa inisiatif untuk tindakan penyelamatan adalah dari karakter bergender perempuan, bukan jenis "putri-putrian" yang mesti diselamatkan oleh orang lain. Kedua, film ini cukup bisa menempatkan karakter yang bertampang jelek dan dicap jahat, yaitu para
bergen menjadi nggak jahat sepenuhnya, tapi karena
misunderstanding aja--walau tokoh yang mutlak jahat tetap ada. Lalu ada pula inklusi
playlist lagu-lagu top 40 sepanjang masa yang dipilah-pilih dengan cukup jeli sehingga masuk aja sama ceritanya, bukan cuma tempelan semata. Alhasil, walau sekilas tampak berwarna-warni haha-hihi, Trolls bisa membawakan sedikit "isi"-lah walau nggak berat-berat amat. Bahkan mungkin kalau mau dibilang ada unsur yang mirip
Inside Out, yaitu soal tokoh ceria dan tokoh pemurung disatukan dalam sebuah petualangan, cuma yang di Trolls jatuhnya lebih ringan.
Meski demikian, other than that, kadang gw juga merasa apa yang mau disampaikan oleh film ini agak terlalu obvious, apalagi seiring cerita bergulir pesan-pesan itu semakin verbal. Nggak masalah sih sebenarnya, berhubung filmnya ditargetkan untuk semua umur, tetapi yah jatuhnya terlalu generik aja. Soal rangkaian leluconnya juga kayaknya nggak terlalu banyak yang bikin gw ketawa, standar saja, tetapi nggak sampai pada tahap mengesalkan atau terlalu polos, cukup saja. Mungkin gag yang menurut gw paling lucu adalah karakter troll yang bertubuh glitter suaranya pakai auto-tune =D. Well, konsep makhluk-makhluk hutan yang fluffy kayak dari bahan hobby craft tapi berbahaya itu juga lucu sih.
Dengan ledakan warna dan musik asyik, Trolls jadi sebuah tontonan animasi yang overall menyenangkan, ala DreamWorks, in a good way. Ceritanya mungkin nggak groundbreaking, namun film ini nggak gagal untuk menghibur, baik (mungkin) yang usianya masih kecil, maupun yang udah besar, dan pesannya juga positif serta mudah dimengerti. Atau mungkin juga ini hanya karena gw cenderung suka film musikal dan Trolls memunculkan unsur itu dengan enak sekali. Again, terbukti bahwa memang ini film DreamWorks Animation yang tergolong lebih mendingan di antara film-film mereka yang rilis belakangan ini.
My score:
7,5/10
ADS HERE !!!