Hangout(2016 - Rapi Films)
Directed by Raditya DikaWritten by Raditya DikaProduced by Gope T. SamtaniCast: Raditya Dika, Soleh Solihun, Surya Saputra, Prilly Latuconsina, Dinda Kanyadewi, Gading Marten, Titi Kamal, Bayu Skak, Mathias MuchusTentu saja dibandingkan dengan komedi tentang percintaan anak muda yang biasa dibawakan Raditya Dika sepanjang karier filmnya, Hangout menjadi sangat striking. Pertama, film ini mengambil premis thriller misteri dengan pola whodunit, seperti yang dipopulerkan novel And Then There Were None karya Agatha Christie dan of course berbagai kasus berlatar rumah peristirahatan terpencil di Detektif Conan =), jauh banget 'kan sama kisah-kisah pemuda berpenampilan culun yang susah meraih cinta. Kedua, film ini memasukkan unsur meta dalam komedinya, menampilkan orang-orang terkenal (di segmennya) untuk beperan jadi versi komikal dari diri mereka sendiri. Kalau ini mungkin lebih ke elemennya Dika yang sering menulis komedi. Hangout mungkin bukan yang pertama melakukan ini, tetapi dalam konteks film Indonesia pada umumnya dan film-film karya Dika pada khususnya, Hangout tetap jadi sebuah gagasan yang menarik, sekaligus mengundang pertanyaan: yakin sanggup?
Sebuah undangan misterius mendatangi artis-artis terkenal (di segmennya): Raditya Dika, Soleh Solihun, Surya Saputra, Mathias Muchus, Dinda Kanyadewi, Gading Marten, Titi Kamal, Bayu Skak, dan Prilly Latuconsina, ke sebuah pulau. Anehnya, sesampainya mereka bareng-bareng di vila di tengah hutan tengah pulau, tak sekalipun mereka bertemu orang lain selain mereka bersembilan. Pada saat makan malam, tiba-tiba Mathias Muchus meninggal karena diracun. Sehubungan tak ada perahu untuk menyeberang sampai tiga hari ke depan, kedelapan orang yang tersisa terjebak di sana dengan ancaman ada pembunuh berkeliaran...atau justru pembunuhnya ada di antara mereka sendiri.
Layaknya semua hal yang baru coba-coba, Hangout ini juga perlu banyak permakluman. Dari segi jalan cerita film ini fine-fine aja sih, mengikuti pola cerita sejenis cuma bisa masuk dengan karakter-karakter yang ditampilkan di sini. Hangout juga termasuk cerita buatan Dika yang paling fokus, ya karena memang perkaranya cuma satu, soal siapa pelakunya dan kenapa. Nah mengenai motivasi serta background karakternya yang ditambahkan--misalnya hubungan berjarak Dika dan Soleh karena pengalaman masa lalu--itu ada yang oke ada yang nggak. Mungkin problem utamanya adalah di motivasi pelakunya yang kurang kuat dan hanya dibahas di akhir saja, dan gw pikir-pikir agak nggak sinkron dengan situasi yang digambarkan pas orang-orang ini pertama kali kumpul bareng sebelum berangkat ke pulau. Upaya untuk memunculkan nilai sentimentil yang maunya menyentuh hati, sebagaimana biasa dilakukan Dika di setiap ending film-film sebelumnya, juga buat gw kurang terintegrasi dengan keseluruhan tone film ini. Tapi karena istilahnya ini baru mencoba, jadi ya maklumlah.
Percobaan selanjutnya adalah dengan memasukkan unsur komedi. Di sini mungkin muncul masalah selera. Gw sih senang dengan konsep artis-artis nyata dan terkenal (di segmennya) ini memainkan versi lebay dari diri mereka, mencakup meledek persona publik diri mereka sendiri, juga beberapa "bocoran" tentang dunia perfilman kita yang terkadang memang aneh. Bahkan di sini ada bagian meledek akting Dika yang gitu-gitu aja. Akan tetapi, buat gw timing-nya nggak selalu pas untuk bikin gw ngakak, semua hanya lucu by concept tetapi nggak terlalu meledak begitu di-deliver. Mungkin yang paling mampu memancing tawa gw adalah homage terhadap Dinda Kanyadewi yang perannya susah banget mati =D. Sisanya adalah gags yang cukup "receh" yang bisa bikin ketawa ataupun tidak, tergantung selera kalian gimana. Gw sih mostly hanya sampai nyengir-nyengir aja.
Mengenai perpaduan elemen thriller dan komedi gw rasa sih masih belum menyatu benar, potensi dark comedy-nya belum dieksplor lebih, mungkin lagi-lagi soal timing tadi, atau karena kadar violence-nya agak ditahan demi demografi usia target penontonnya. Namun, menariknya, dalam hal membangun atmosfer thriller, film ini termasuk cukup oke. Meski secara visual dan production value film ini cukup sederhana, ketika dibutuhkan untuk jadi mencekam, entah itu dari kekhawatiran ada sesuatu yang buruk akan terjadi pada karakter-karakternya ataupun kecurigaan yang timbul di antara mereka, film ini sanggup melakukannya.
Jadi kalau mau dikatakan gagal, jelas enggak. Setidaknya film ini sudah memberi perhatian sama bagaimana seharusnya ide dan cerita ini diperlakukan. Formulasi dan eksekusinya mungkin masih hit and miss, tetapi untuk menawarkan hiburan dengan rasa yang agak berbeda dari biasanya, apalagi dengan deretan pemain yang appealing ke berbagai segmen, Hangout bolehlah diapresiasi dalam mewujudkan ide coba-coba itu dengan cukup terarah, bukan sekadar ada artis banyak main bareng lalu hore-hore yang penting filmnya jadi.
My score:
6,5/10
ADS HERE !!!