The Professionals(2016 - MNC Pictures)
Directed by Affandi Abdul RachmanWritten by Baskoro Adi Wuryanto, Stella GunawanProduced by Toha EssaCast: Fachri Albar, Arifin Putra, Lukman Sardi, Imelda Therrine, Cornelio Sunny, Richard Kyle, Melayu Nicole Hall, Ramon Y. Tungka, Iang Darmawan, Dimas Aditya, Emil Kusumo
Film The Professionals muncul dengan ide yang cukup cool, setidaknya menurut gw. Tema perampokan atau heist termasuk jarang atau nggak pernah digarap di film Indonesia, apalagi yang tampilannya ala-ala Mission: Impossible atau Ocean's Eleven dengan tim beraneka sifat dan gadget-gadget—atau bahasa bakunya "gawai" =). Kita udah beberapa kali menyaksikan yang buatan bule sampai Korea, gw sih cukup penasaran ke mana cerita ini akan dibawakan dalam konteks Indonesia. Hmm, agak sulit sih ya kalau dibuat believable bagi orang kita, jika mengingat praduga umum bahwa teknologi yang sampai di kita nggak pernah secanggih negara-negara lebih maju jadi kalau mau ditunjukkin yang terlalu sophisticated kemungkinan besar reaksinya bakal "Ah masak sih gitu, jago banget deh nghayalnya, hahaha." Namun, buat gw itu bisa dikesampingkan bila motivasi dan karakternya oke.
Di awal film—yang anehnya tampak seperti trailer karena seakan logo MNC Pictures-nya malu-malu untuk ditampilkan, dikisahkan seorang pengusaha muda bernama Abi (Fachri Albar) ditangkap karena kasus penggelapan uang nasabah dengan modus investasi. Tetapi, Abi tahu jelas bahwa ia sebenarnya dijebak oleh rekan bisnisnya yang ambisius, Reza (Arifin Putra). Masuk penjara tak hanya membuat reputasinya jatuh, Abi juga harus merelakan pernikahannya usai, dan perusahaan Trimitra yang ia turut bangun kini dikuasai Reza—semacam holding company yang kegiatannya meminjamkan modal atau membeli perusahaan start-up gitu deh. Dendam Abi memunculkan sebuah ide untuk menjatuhkan Reza, dengan cara membobol rekening rahasianya. Abi kemudian merekrut beberapa orang yang sama-sama pernah dikhianati Reza dalam sebuah misi: menerobos kantor Reza yang pengamanannya berlapis, baik fisik maupun digital.
Gw cukup senang bahwa The Professionals tidak memperibetkan dirinya sendiri dalam menyusun cerita. Motivasi dan aksi-reaksi yang ditampilkan nggak muluk-muluk dan gampang dipahami. Mau balas dendam dengan bobol rekening, harus cari brankas rahasia di kantor gedung baru, maka langkah-langkahnya cari denah gedung, dan cari kunci-kunci pengaman untuk membukanya. Mulai dari cara menyusup sampai memperdaya orang dalam, pokoknya everything that you'd expect dari genre ini. Penyusunan karakternya juga menurut gw oke juga. Di pihak Abi ada Cokro (Lukman Sardi) yang ahli teknik, Ferry (Cornelio Sunny) si ahli IT tukang makan, Joe (Richard Kyle) yang jago kelahi, dan Sophie (Melayu Nicole Hall) yang katanya jago nyetir—tapi nggak kelihatan demikian sekalipun sedang adegan nyetir *eh*. Lalu di sisi Reza ada Nicole (Imelda Therinne), yang juga penuh misteri. Dengan semua komponen ceritanya, gw nggak mendapati kesulitan berarti dalam mengikuti film ini.
Akan tetapi, persoalan yang muncul justru teknis. Dari sisi penataan laga, filmnya nggak exciting enough. Sekalipun sudah dipoles oleh editing yang rancak dan musik yang pumping, gw tetap merasakan laganya sedikit nanggung. Antara perkelahiannya kurang, tembakannya kurang, lari-larinya kurang, atau karena nggak pakai ledakan atau at least tabrakan kendaraan. Mungkin yang cukup memuaskan adalah car chase-nya, itu pun gw sedikit kecewa karena kamera yang dipakai untuk adegan tersebut bukan jenis yang maksimal, udahlah agak gelap karena malam, pecah-pecah pula. Untuk yang satu ini gw mungkin akan nunjuk pada dua hal, yaitu rancangan adegan yang kurang lepas atau simply dananya kurang.
Satu hal lagi yang gw sayangkan adalah paparan karakternya yang kurang mendalam. Dengan durasi cukup singkat dan porsi yang harus bagi-bagi, menurut gw film ini masih belum cukup dalam membuat karakter-karakternya itu disukai. Yang gw lihat bener-bener cuma permukaan aja, si ini sifatnya ini, si itu sifatnya itu, tanpa dicongkel ada apa lagi dalam diri mereka, padahal itu penting jika memang merampok bukanlah kegiatan rutin mereka. You know, kalau mereka udah nggak melakukan aksi ini gw setidaknya tetap bisa tertarik sama apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya. Dalam apa yang gw saksikan di filmnya, ini seperti sebuah pilot serial TV Amerika yang memang cenderung hanya memberi perhatian pada si dedengkotnya, anak buahnya nanti di episode-episode selanjutnya aja, itu pun kalau-kalau di-picked-up untuk tayang. Problemnya, of course, The Professionals adalah film feature yang seyogianya disajikan sekali jalan, bukannya berseri. Untunglah para pemainnya tetap bisa bermain baik, walau tetep dengan beberapa catatan--Fachri masih kurang clear kalau bicara, atau Melayu yang belum bisa sebunglon karakter yang dimainkannya jadi terkesan lempeng semua gitu.
Sayang banget sebenarnya, dengan cerita demikian film ini bisa banget go big, tetapi mungkin karena masih tahap coba-coba, jadinya yang semampunya saja. Untung saja "semampunya" itu sudah ke arah yang benar. So, it's...fine, I guess. Gw cukup respek sama upaya untuk menawarkan sesuatu yang agak beda di layar lebar kita, meski kenikmatan menyaksikannya nggak bisa sampai mendekati maksimal.
My score: 6,5/10
ADS HERE !!!