Saatnya mencatat film-film berkesan yang sudah gw tonton di bulan Maret 2018. Dihitung-hitung ternyata gw nontonnya lumayan banyak, dan sebagian cukup berkesan sehingga perlu gw tuliskan di postingan ini.
1. Ready Player One(2018 - Warner Bros.)Dir. Steven SpielbergCast: Tye Sheridan, Olivia Cooke, Ben Mendelsohn, Mark Rylance, Simon Pegg, Lena Waithe, Win Morisaki, Philip Zhao, T.J. Miller, Hannah John-Kamen
Memanglah Spielberg tak bisa kita dustakan--walau kemaren ada
The BFG sih -_-. Nggak lama setelah perilisan film Spielberg-mode-drama-serius
The Post sekitar sebulan lalu, sekarang dirilis lagi film Spielberg-mode-
blockbuster yang
duh-of-course spektakuler membahana. Dengan cerita futuristis tentang petualangan dunia maya yang memengaruhi langsung eksistensi di dunia nyata, film ini nggak hanya ditampilkan dengan keseruan dan keasyikan beroktan tinggi, tetapi juga relevan. Ada refleksi tentang hubungan sosial yang "ditentukan" dunia maya, ada nilai nostalgia dengan ribuan elemen dari kultur pop dunia (Street Fighter!, Star Trek!, Hello Kitty!, There's Something About Mary! xD), dan, yang mungkin makin jarang dalam
blockbuster Hollywood belakangan ini, daya pukau. Sekalipun banyak adegannya kayak riweuh dan berat CGI, semuanya masih mampu mengikat perhatian, segar, kreatif,
simply because Spielberg masih setia pada pengertian "
motion" pada
motion picture.
My score: 8/102. The Shape of Water(2017 - Fox Searchlight)Dir. Guillermo del ToroCast: Sally Hawkins, Michael Shannon, Richard Jenkins, Octavia Spencer, Doug Jones, Michael Stuhlbarg, David Hewlett, Nick SearcyLama menantikan akhirnya filmnya dilepas juga di bioskop Indonesia, didorong oleh kemenangannya di Piala Oscar tempo hari sebagai sang Best Picture. Gw rasa film ini jadi salah satu curahan paling "tumpah" dari isi kepala del Toro, dan hasilnya sangat indah. Premis yang nyeleneh (perempuan bisu yang jatuh cinta pada manusia ikan) tidak dibiarkan sendiri, melainkan diperlengkapi oleh karakterisasi yang menarik, mewakili berbagai sifat dan isu, penuturan yang bikin terhanyut, dan ketelitian audio visual tak terbantahkan--OMG visualnya elok nian. Tabrakan antara kisah imajinatif nan ajaib dengan drama, romansa, komedi, bahkan musik berhasil bikin gw terbawa pada dunianya tanpa perlawanan. Di sini makin menunjukkan kemampuan del Toro bercerita dalam metode yang rich, bahkan sampai ke detail benda dan makna di balik warna, yang nggak akan cukup diserap kalau sekali jalan. A master craft indeed.
My score: 8/10 3. Love for Sale(2018 - Visinema Pictures)Dir. Andibachtiar YusufCast: Gading Marten, Della Dartyan, Verdi Solaiman, Rukman Rosadi, Adriano Qalbi, Albert Halim, Sabrina Rochelle, Rizky Mocil, Toro Margens, Dayu WijantoBerhubung gw cuma tahu film-film Bang Ucup yang tema olahraga penuh gejolak, gw nggak menyangka beliau bisa begitu tender di film yang satu ini. Yah, sekalipun premisnya agak nakal juga, pria berusia matang dan lajang menyewa pasangan pura-pura demi taruhan. Dengan angle dan style yang begitu membumi--mungkin salah satu representasi orang Jakarta kelas pekerja/menengah paling riil yang pernah gw tonton, toh filmnya nggak berkutat pada pertanyaan akhirnya bakal jadian atau nggak. Yang menurut gw menarik adalah film ini lebih concern pada perjalanan perasaan si tokoh utama *tsaah*, semacam kursus singkat dari yang tadinya hidup gitu-gitu aja, ketemu lagi sama sensasi mencinta dan dicinta, sampai ke "pengakhiran"-nya, yang bermain-main pada batas semu dan tidak. Bittersweet dan nuanced gimana gitu, dan semuanya sukses tersampaikan di balik roman dan komedinya yang witty. Makin menyenangkan melihat bahwa para aktor asyik banget mainnya, dan presentasi visual yang pas, nggak sok cakep nggak juga sok gritty.
My score: 8/10 Late in the game yah saya, baru kesampaian nonton karena nemu DVD (resmi dong gela loe) yang diskon. Kalau dilihat sekilas film ini kayak nggak ada ceritanya, terkesan hanya menjual gimmick bahwa pengambilan gambarnya dilakukan dalam rentang dalam 12 tahun (jadi setahun sekali syuting sekitar semingguan kali ya) memakai aktor-aktor yang sama, dan tentu saja yang paling kelihatan adalah si bocah lelaki Coltrane yang mulai syuting saat umur 7 sampai 19 tahun. Namun, buat gw film ini masih tetap memikat karena menyorot secara personal pertumbuhan seorang anak laki-laki dalam keluarganya yang bisa dibilang broken home, baik dalam duka maupun sukanya, serta jadi semakin immersive karena pemerannya bertumbuh dan bertambah tua secara alami di depan mata penonton. Gw pikir-pikir pasti produser dan sutradaranya berdoa kenceng supaya para pemainnya ini nggak kenapa-kenapa sebelum syuting kelar selama lebih dari satu dekade, hehe.
My score: 8/105. #TemanTapiMenikah(2018 - Falcon Pictures)Dir. Rako PrijantoCast: Adipati Dolken, Vanesha Prescilla, Refal Hady, Sari Nila, Cut Beby Tshabina, Denira Wiraguna, Diandra Agatha, Rendi John, Shara VirrisyaPada dasarnya gw searah dengan pendapat bahwa ini adalah film drama roman yang tampil manis dengan visual yang sangat-sangat enak dilihat--dan memang kemasannya cenderung stylized, mungkin karena tokoh-tokohnya emang "arteeis". Namun, salah satu poin yang perlu gw tekankan di sini adalah bahwa sejak awal film ini sudah memberitahukan ending-nya seperti apa, dan motivasi-motivasi karakternya juga terpapar jelas. Dengan rahasia semua sudah terbuka, nggak pake twist-twist-an, kok ya bisa gw tetap menikmati momen demi momen antara tokoh Ditto dan Ayu dari temenan akrab di sekolah hingga akhirnya jadian belasan tahun kemudian. Mungkin ada andil dari penataan ritmenya yang asyik serta performa akting yang kompak, jadinya, dengan segala ups and downs ceritanya, film ini berhasil menghibur. And prepare to witness Adipati Dolken's best movie performance yet.
My score: 7,5/106. Yowis Ben(2018 - Starvision)Dir. Fajar Nugros, Bayu SkakCast: Bayu Skak, Joshua Suherman, Brandon Salim, Cut Meyriska, Tutus Thomson, Tri Yudiman, Arief Didu, Indra Wijaya, Ence Bagus, Richard Oh, Erick Estrada, Cak Kartolo, Cak SapariKisah familiar anak SMA "cupu" yang ingin bikin pembuktian lewat karya, tapi dengan suntikan elemen lokal (dalam hal ini kota Malang, Jawa Timur) yang kental. Agak berisiko untuk sebuah film yang rilis nasional, tetapi berhubung film ini melibatkan orang-orang yang know what they want to do, hasilnya adalah sebuah komedi remaja yang cukup universal dan menurut gw sih lucu. Ya walaupun ceritanya sangat been-there-done-that, pemanfaatan secuplik kehidupan anak SMA masa kini di Malang, pemakaian lagu-laggu pop-punk berbahasa Jawa, hingga penempatan gags-nya yang nggak pernah absen tapi nggak ganggu, bikin filmnya jadi seger sih.
My score: 7/107. Sekala Niskala (The Seen and Unseen)(2018 - Fourcolours Films/Treewater Productions)Dir. Kamila AndiniCast: Thaly Titi Kasih, Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena, Ayu Laksmi, I Ketut Rina, Happy Salma, Gusti Ayu RakaPaling tidak gw sudah antisipasi bahwa film ini tidak dituturkan seperti film-film yang biasa gw tonton. Lumayan, gw bisa terhanyut dengan setiap usaha si anak perempuan dalam menghadapi, atau bisa dibilang "mencegah" kepergian saudara kembarnya yang sakit parah, yang dimanifestasikan dengan ritual-ritual yang ia ciptakan/bayangkan sendiri. Seolah-olah tidak ada kata yang bisa mengungkapkan rasa kehilangan orang sedekat itu selain imajinasi. Di film panjang keduanya ini, Kamila sebagai sutradara mencoba tuturkan konsep kesedihan dan kedukaan seorang anak dengan simbol-simbol artsy, bikin film ini punya keunikan tersendiri. Mungkin gw akan apresiasi lebih andai presentasi visualnya bisa secerah still di atas.
My score: 7/108. Tomb Raider(2018 - MGM/Warner Bros.)Dir. Roar UthagCast: Alicia Vikander, Daniel Wu, Walton Goggins, Dominic West, Kristin Scott Thomas, Derek JacobiGw hampir lupa apa kesan yang gw dapat saat menonton dua film Lara Croft Tomb Raider yang dibintangi Angelina Jolie dulu. Sehingga, kemunculan Tomb Raider versi reboot ini lumayan fresh bagi gw. Pendekatannya yang seperti origin story dan petualangan yang nggak terlalu over the top ternyata lumayan bisa menghibur, terutama karena si Lara Croft-nya sendiri (oleh si mbak ca'em Alicia) jadi lebih simpatik, sehingga nggak perlu lagi terdistraksi oleh ukuran itunya.
My score: 7/109. Pacific Rim Uprising(2018 - Legendary/Universal)Dir. Steven S. DeKnightCast: John Boyega, Scott Eastwood, Cailee Spaeny, Charlie Day, Burn Gorman, Jing Tian, Max Zhang, Adria Arjona, Rinko Kikuchi, Karan Bar, Wesley Wong, Ivanna Sakhno, Mackenyu, Lily JiSebagai penggemar
Pacific Rim pertama (2013), kayaknya wajar jika merasa ada sedikit
letdown dari sekuelnya ini. Sedikit sekali karakter terdahulu yang masih bertahan, dan karakter-karakter barunya juga kurang cukup waktu untuk menjadi kesukaan, serta dengan gaya penuturannya yang ekspres. Beruntung, film ini masih punya adegan-adegan seru, desain robot jaeger yang ganteng dan cantik, dan sebenarnya punya ide cerita yang sangat potensial menggenjot skala Pacific Rim sebagai sebuah
franchise lebih besar--serius, menurut gw konsep ceritanya keren lho ini, walau tetap aja gw agak berharap lebih sih.
My score: 6,5/10