Sekali lagi mohon maaf kali ini agak telat juga huhu. So, bulan Maret gw ternyata terbilang jarang nonton di bioskop maupun media lain--entah kenapa gw juga bingung. Namun, paling nggak gw bisa menemukan tiga film yang menimbulkan kesan, jadi sebulan kemarin nggak kosong-kosong amatlah jiwa ini =D.
1. Shazam!
(2019 - New Line Cinema/Warner Bros.)
dir. David F. Sandberg
Cast: Zachary Levi, Asher Angel, Jack Dylan Grazer, Mark Strong, Djimon Hounsou, Faithe Herman, Grace Fulton, Ian Chen, Jovan Armand, Marta Millans, Cooper Andrews, John Glover
Secara preferensi gw cenderung lebih tertarik pada
unpredictability kualitas film-film superhero DC ketimbang sebelahnya. Kalau jelek ya kesel, tetapi kalau dapatnya yang bagus, rasanya tuh jadi lebih
rewarding. Gw mendapati bahwa konsep dasar seorang anak/remaja bisa berubah jadi superhero dewasa (tapi bukan Minky Momo juga sih) begitu pas dihadirkan lewat sebuah drama komedi keluarga sebagaimana disajikan film ini. Imbang antara lucu, haru, pesan positif, dan
wonder, walau mungkin bukan yang serba akbar kayak Wonder Woman (2017) atau Aquaman (2018). Pun di tengah keceriaan yang sangat kekeluargaan itu, masih bisa diselipi berbagai tata adegan yang
thrilling dan
visually exciting macam film-film horor--mungkin karena Sandberg si sutradaranya biasa ngehoror sih ya.
So far, inilah film superhero DC pasca-The Dark Knight-
trilogy yang paling bisa gw nikmati, meski memang nggak bisa begitu saja dibandingin dengan yang lainnya saking beda
tone dan pembawaan.
My score: 8/102. Us(2019 - Universal)dir. Jordan PeeleCast: Lupita Nyong'o, Winston Duke, Elisabeth Moss, Tim Heidecker, Shahadi Wright Joseph, Evan Alex, Yahya Abdul-Mateen II, Ana Diop, Cali Sheldon, Noelle SheldonSelepas sukses Get Out (2016) dari Peele, gw termasuk yang berekspektasi bahwa film ini akan menampilkan yang di luar ekspektasi ;). Premisnya memang keren karena menghadapkan satu keluarga "biasa-biasa" diteror sosok-sosok yang persis dengan diri mereka tetapi versi jahatnya. Jujur, gw sesungguhnya nggak menemukan "yang di luar ekspektasi" itu dari sajian keseluruhan film ini. Namun, gw lebih menikmati film ini apa adanya, sebagai sebuah
thriller dengan konsep yang cukup edan dan pengaturan ketegangannya cermat, serta
dark humour sebagai penyedap. Persetanlah dengan berbagai teori dan simbol yang katanya punya makna ina inu, film ini punya satu yang pasti kelihatan jelas, yaitu wahana yang
well-designed dan
well-acted.
My score: 7,5/103. 22 July(2018 - Netflix/Scott Rudin Productions)dir. Paul GreengrassCast: Anders Danielsen Lie, Jonas Strand Gravli, Jon Øigarden, Maria Bock, Thorbjørn Harr, Seda Witt, Isak Bakli Aglen, Ola G. FurusethNama Greengrass dan materi berdasarkan peristiwa nyata jadi semacam identik, dan ini adalah yang terbaru dari doi setelah sukses dengan Bloody Sunday (2002, gw belum nonton =p), United 93 (2007) yang luar biasa dan Captain Phillips (2013) yang oke. Berkisah tentang serangan teroris tunggal pada 22 Juli 2011 di negara yang sering disebut paling bahagia, Norwegia, tepatnya bom di depan gedung pemerintahan di Oslo yang dilanjut dengan penembakan brutal di kamp organisasi remaja di pulau Utøya. Film ini mengambil tokoh-tokoh patokan yang cukup bisa menghantarkan penonton pada peristiwa itu serta perjalanan emosional yang dialami pasca-peristiwa secara komprehensif, dengan pembawaan yang intens khas Greengrass. Hanya gw agak menyayangkan bahwa dengan pemakaian
full bahasa Inggris, kayak masih ada emosi yang
lost in translation.
My score: 7,5/10
ADS HERE !!!