April 2019 yang ditunggu-tunggu akhirnya lewat. Sedemikian banyak judul yang jadi incaran baik yang di bioskop maupun di streaming, tapi yah apa daya yang ketonton cuma beberapa, dan yang berkesan pun juga makin beberapa aja =P. Apa pun itu nggak boleh nggak, yang beberapa itu harus tetap dicatat. Berikut hasilnya...
1. Avengers: Endgame(2019 - Marvel Studios)dir. Anthony Russo & Joe RussoCast: Robert Downey Jr., Chris Evans, Mark Ruffalo, Chris Hemsworth, Scarlett Johansson, Jeremy Renner, Josh Brolin, Paul Rudd, Karen Gillan, Bradley Cooper, Brie Larson, Don Cheadle, Danai Gurira, Tessa ThompsonIt is as big as it can be. Pelbagai karakter dan sejarah ceritanya masing-masing yang telah digelontorkan sejak tahun 2008 ditumpahkan jadi satu dalam sajian akbar sepanjang 3 jam, berfungsi baik sebagai sebuah konklusi maupun sebagai perayaan. Menyambung langsung dari Avengers: Infinity War, premis ceritanya sangat sederhana, yaitu bagaimana para pahlawan bumi dan galaksi ini
strikes back demi mengembalikan keadaan dunia yang pincang akibat pemusnahan massal oleh si musuh utama, Thanos. Namun, dengan ditaburkannya berbagai
call-backs dan
pay-offs, film ini jadi punya lapisan lebih karena ikatan (pengetahuan) tentang para karakternya dari film-film Marvel Cinematic Universe sebelumnya. Karena itu pula, nggak jadi masalah ketika laju filmnya agak ditahan dan lebih banyak dramanya, kalau dikalkulasi ada kali separuh porsi film ini, berhubung yang nonton juga harusnya nggak keberatan menyaksikan momen-momen emosional tersebut menyangkut "pribadi-pribadi" yang telah diakrabi selama sekitar satu dekade. Ya masak berantem dan ngelawak mulu. Ketika akhirnya sampai pada pertarungan pamungkas, kepuasan bukan sekadar pada tata adegannya yang gempita, tetapi ada rasa bangga pada keberadaan para jagoan atas perjuangannya, bak mendukung tim olahraga favorit yang tengah bertanding. Di satu sisi, terkesan filmnya hanya akan
works pada orang-orang yang sudah nonton sebagian besar atau bahkan semua film MCU (dan kayaknya itu termasuk gw walaupun nggak hapal banget detail-detailnya) yang totalnya ada 22. Tapi, toh yang nonton film-film tersebut juga buanyak banget, jadi rasanya keterasingan bukan hal yang patut ditakutkan. Mungkin ada anggapan film ini besar karena
hype semata, tetapi ingat,
hype-nya sudah dibangun secara konsisten selama 11 tahun, dan belum pernah ada yang sanggup melakukan yang setara.
My score: 8/10
2. 27 Steps of May(2019 - Green Glow Pictures)dir. Ravi BharwaniCast: Raihaanun, Lukman Sardi, Ario Bayu, Verdi Solaiman, Otig Pakis, Norman Akyuwen, Hengky SolaimanDari temanya sudah bisa ditebak bahwa ini bukan film yang akan disampaikan dengan cara biasa-biasa. Menyorot dampak trauma menahun seorang perempuan muda, May, akibat diperkosa saat remaja, dan kefrutrasian sang ayah yang kehabisan cara untuk membuat putrinya pulih. Kedua sisi itu coba dilambangkan dengan cara yang bukannya tidak mudah dimengerti. Gw terkesima dengan sisi kehidupan May yang sebagian besar berkutat di kamar tidurnya yang dijaga rapi dan bersih. Walaupun hampir tak menggunakan kata dan terkesan sangat simbolik, sosok May sanggup memunculkan simpati dari ungkapan emosi yang dihidupkan dengan brilian oleh Raihaanun lewat ekspresi dan gerak tubuhnya. Sementara, sisi kehidupan si ayah yang lebih
gritty dan realis--digambarkan sebagai seorang petarung di ring--juga dapat ditangkap sebagai lambang kegaduhan batin sang ayah, walau buat gw dampaknya nggak sekuat bagiannya May, mungkin karena pertarungan-pertarungan fisik yang dilakukan kurang,
well, menonjok. Pada akhirnya, buat gw ini adalah persembahan yang sarat makna, yang dimotori performa akting yang prima, dan tidak mengabaikan rasa.
My score: 7,5/103. Kucumbu Tubuh Indahku(2019 - Fourcolours Films)dir. Garin NugrohoCast: Muhammad Khan, Raditya Evandra, Rianto, Whani Darmawan, Sujiwo Tejo, Randy Pangalila, Teuku Rifnu Wikana, Mbok Tun, Dwi Windarti, Endah Laras, Fajar Suharno
Mau bagaimanapun juga, Garin punya cara tersendiri dalam menyampaikan gagasan, dan seringkali (atau malah selalu) itu nggak mudah ditelan mentah-mentah. Sekilas film ini semacam
tribute terhadap kesenian tradisional Jawa, khususnya penari lengger lanang yang notabene tampil
cross-dress. Namun, satu hal jelas (karena hal yang lain nggak sejelas ini =P) gw bisa tangkap film ini membahas tentang lingkaran kekerasan dan bagaimana itu membentuk ataupun membatasi setiap tokohnya. Pembahasan itu ditandem dengan perjalanan hidup si tokoh utama yang penuh lika-liku dari bocah hingga pemuda, terkait keluarga, budaya, cinta, gender, seksualitas, hingga politik. Memang terasa banyak banget topik yang ingin dibahas, tetapi kalau gw pribadi sih lebih memilih untuk lemesin aja dan menikmati ketiadaduaan Garin dalam menata tiap-tiap adegan dan para pemainnya, baik yang bikin kagum akan kepresisian artistiknya, maupun yang...
just odd.
My score: 7,5/104. Sunyi(2019 - Pichouse/Xing/Xing/Studio Invictus/Mixx Entertainment/CJ Entertainment)dir. Awi SuryadiCast: Angga Yunanda, Amanda Rawles, Arya Vasco, Teuku Ryzki, Naomi Paulinda, Verdi Solaiman, Unique Priscilla, Dayu WijantoKatanya ini adalah
remake film Korea yang gw kebetulan belum tonton, namun kalau dilihat-lihat versi Indonesianya ini boleh juga. Pertama-tama dari
look-nya yang memang menuju ke-Korea-an, dan menurut gw itu nggak salah, karena disokong oleh skala produksi yang cukup dan
angle gambar yang efektif, malah enak banget dipandang. Ceritanya soal hantu sekolah yang mati di-
bully, nggak
fresh-fresh amat sih, tetapi pendekatan yang lebih fokus kepada interaksi tokoh-tokohnya menurut gw adalah pilihan yang cukup tepat biar isi filmnya nggak cuma parade setan doang. Meski ada kekurangan minor di karakterisasi dan aspek tata artistiknya, untungnya sih adegan-adegan horornya digarap
tense dan
thrilling. Paket hiburan yang oke.
My score: 7,5/10